Ini adalah sepenggal pesan dari angin diantara buih dan senja..
Perlahan saya bisikkan pesan pada buih ombak dilautan. Tentang hati yang pernah terluka dan hampir rusak. Dimakan waktu hingga meninggalkan jejak banyak darah. Tertanda hati yang telah lama mati dengan bekas beribu tusuk disekitarnya..
Mengadu hati yang banjir akan air mata. Nampak segar darah mengalir diantara dusta dan cinta. Meng-abu-kan rasa dari hati juga jiwa..
Tersesat raga oleh angin diantara senja. Terasa sempit karna harus selalu hati yang berkorban. Tanpa toleransi bahkan waktu pun tak acuh atas derita yang dirasa..
Laut pun bergeming pada buih yang terdiam. Acuh diri tak mendengar kata-kata saya. Tepian sunyi dan saya tetap sendiri. Laut pun menunggu pada nelayan yang tak kunjung pulang..
Sisa saya, matahari, dan senja yang berbicara..
Tentang rindu, luka, dan kamu sebagai tokoh utama..
Perlahan saya bisikkan pesan pada buih ombak dilautan. Tentang hati yang pernah terluka dan hampir rusak. Dimakan waktu hingga meninggalkan jejak banyak darah. Tertanda hati yang telah lama mati dengan bekas beribu tusuk disekitarnya..
Mengadu hati yang banjir akan air mata. Nampak segar darah mengalir diantara dusta dan cinta. Meng-abu-kan rasa dari hati juga jiwa..
Tersesat raga oleh angin diantara senja. Terasa sempit karna harus selalu hati yang berkorban. Tanpa toleransi bahkan waktu pun tak acuh atas derita yang dirasa..
Laut pun bergeming pada buih yang terdiam. Acuh diri tak mendengar kata-kata saya. Tepian sunyi dan saya tetap sendiri. Laut pun menunggu pada nelayan yang tak kunjung pulang..
Sisa saya, matahari, dan senja yang berbicara..
Tentang rindu, luka, dan kamu sebagai tokoh utama..
No comments:
Post a Comment