Sunday, April 10, 2016

Bacalah hingga habis, tapi jangan menangis..

Terimakasih kepada seluruh semesta beserta isinya yang telah bekerjasama mempertemukan kita.
Terimakasih kepada seluruh firasat yang mengingatkanku untuk selalu mendo'akan keselamatanmu.
Terimakasih untuk beberapa buah tomat yang pernah kau minum, semoga mata-mu selalu sehat.

Terimakasih kepada koridor-koridor SMA yang dulu pernah kau gunakan untuk menghindari hujan dan panas, juga kepada karpet mushola yang kau gunakan saat sholat dhuha dan dzuhur, juga kepada bangku-bangku kantin yang telah mempersilahkanmu duduk mengisi perut, meskipun mungkin ada beberapa hal yang berubah saat angkatanku menempatinya.
Terimakasih kepada Mang Kumis penjaga sekolah yang pernah tersenyum kepadamu, kepada seluruh siswa, dan kepadaku.
Terimakasih kepada Bu Elzi yang telah mengajarkanmu ilmu fisika, agar kau tahu bahwa tanpa hukum gravitasi pun aku bisa jatuh bebas kearahmu.

Terimakasih kepada abang ketoprak yang telah menyelamatkan kelaparanmu malam-malam.
Terimakasih sudah pernah meminjamkan sendal, mentraktir eskrim, bahkan adikku juga pernah kau belikan.
Terimakasih karna sudah mau mengorbankan helm-mu untuk kutempelkan sticker minion yang kudapat dari permen lolipop.
Terimakasih untuk air dan malkist coklat yang kau suguhkan saat aku dan teman-teman mampir sehabis lari pagi.
Terimakasih untuk gula-gula, untuk kulit ayam, untuk oleh-oleh, untuk jambu dipekarangan rumahmu (p.s: ibu, dan adik-adik suka, bahkan bude, pakde, tante, sama om juga suka)

Terimakasih untuk semua doa yang kau panjatkan selepas sholat 5 waktu dan sepertiga malam yang akhir.
Terimakasih untuk doa-doa sederhanamu namun menyentuh saat aku mengulang tahun.
Terimakasih untuk semua nasihat dan bimbingan sekaligus teguranmu selama ini.

Terimakasih untuk semua mimpi yang pernah kita bagi.
Terimakasih karna pernah bertukar cerita masa kecil, foto, ataupun pengalamanmu, semoga anakmu kelak tidak menabrak gerobak bubur seperti kamu dulu. Hehe

Terimakasih karna sudah begitu sabar, dewasa, dan tidak gegabah saat menghadapi emosi dan amarahku saat aku cemburu membabi buta.

Terimakasih karna sudah berani kerumah untuk bertemu bapak dan ibu saat lebaran dan memberikan oleh-oleh. (p.s: arum manisnya enak)

Terimakasih karna sudah sangat baik kepada keluargaku, mbahti, pakde-bude, om dan tante, sepupu-sepupuku (p.s: sebenarnya eyang ingin bertemu tapi tidak pernah sempat).
Terimakasih karna telah sangat baik kepada ibuku, memberinya senyum, dan menanyakan kabarku kepadanya lewat whatsapp.
Terimakasih karna telah menjaga mereka saat aku tidak dirumah..

Terimakasih untuk adikmu yang cantik dan baik hati, yang selalu menegur sapa saat berjumpa. Salam buatnya semoga Ia diterima di UNJ dan menjadi guru yang penyayang.
Terimakasih untuk ayahmu yang waktu itu diam-diam mencuri pandang saat ibumu menunjukku memberitahu dari dalam mobil, Halo Om, anakmu hebat.
Terimakasih untuk ibumu yang telah melahirkanmu kedunia hingga bisa bertemu aku, terimakasih karna sudah sangat baik dan ramah, sampaikan maafku karna belum sempat kerumah.

Terimakasih untuk beberapa tahun belakangan ini..
Terimakasih karna sudah hadir disaat waktu yang sangat tepat, menyelamatkan dan menyembuhkan..
Terimakasih kepada sudut jalan yang kau gunakan saat kau membakar sate dihari pertama kali kita bertemu, terimakasih karna sudah hadir saat itu..
Terimakasih dan maaf..
Maaf aku menangis lagi tadi pagi..
Maaf aku menjadi sangat menyebalkan..
Maaf karna aku tidak bisa menjadi egois untuk memintamu menunggu lebih lama lagi..
Aku tidak mau kau kehilangan angan yang sudah kau bangun selama ini..
Maaf..

Semarang, jarak memang menyesakkan.

No comments:

Post a Comment